Minggu, 07 Mei 2017

Administrasi Penyidikan dan Bantuan Teknis FT Reskrim

ADMINISTRASI PENYIDIKAN
DAN BANTUAN TEKNIS


1.            Pengertian - pengertian Administrasi Penyidikan

Administrasi Penyidikan adalah segala kelengkapan adminstrasi yang diperlukan untuk mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan penyidikan meliputi pencatatan, pelaporan, surat-menyurat, dan pendataan, untuk menjamin ketertiban, kelancaran, keamanan dan keseragaman pelaksanaan administrasi baik untuk kepentingan peradilan, operasional, maupun untuk kepentingan pengawasan.
a.        Buku Register adalah buku yang berisi kolom/lajur daftar-daftar dan catatan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang ditentukan dalam buku register tersebut.
b.        Daftar adalah tulisan dalam lajur/kolom-kolom yang dimaksudkan untuk data tertentu, baik berupa angka, nama, maupun peristiwa.
c.         Formulir adalah lembaran kertas yang harus diisi dan telah tersedia didalamnya ruangan yang dikosongkan untuk diisi sesuai petunjuk yang telah ditentukan/ditetapkan.
d.        Blanko adalah lembaran kertas yang telah ditentukan bentuk dan sistimatikanya sedangkan isi, maksud, dan kegunaannya tergantung kepada kebutuhannya.
e.        Kode Surat adalah kode yang digunakan oleh JPU yang berhubungan dengan Penyidikan, antara lain :

1)       P-14 = Usul Penghentian Penyidikan/Penuntutan
2)       P-15 = Surat Perintah Penyerahan Perkara.
3)       P-16 = Surat Penunjukkan JPU.
4)       P-17 = Permintaan Perkembangan Hasil Penyidikan.
5)       P-18 = Pemberitahuan Hasil Penyidikan Belum Lengkap.
6)       P-19 = Pengembalian Berkas Perkara dan Petunjuk.
7)       P-20 = Hasil Penyidikan Tambahan oleh Penyidik.
8)       P-21 = Hasil Penyidikan Sudah Lengkap.
9)       P-29 = Surat Dakwaan
10)    P-34 = Tanda Terima Barang Bukti.
11)    P-36 = Permintaan Bantuan Pengawalan/Pam Sidang
12)    P-38 = Permintaan   Bantuan   memanggil    saksi/terdakwa/ terpidana.

2.            Isi berkas Perkara

a.     Administrasi penyidikan yang merupakan kelengkapan isi Berkas Perkara, yaitu sebagai berikut :
1)         Sampul Berkas Perkara.
2)         Daftar Isi Berkas Perkara.
3)         Resume.
4)        Laporan Polisi.
5)        Surat Perintah Penyidikan.
6)        BAP TKP beserta kelengkapannya.
7)        BAP Saksi/ahli.
8)        Berita Acara Pengambilan sumpah/janji ahli/saksi.
9)        BAP Tersangka.
10)     BA Penolakan menandatangani BAP (saksi/ahli/ tersangka).
11)     Surat Penunjukkan Penasihat Hukum.
12)     BA Konfrontasi.
13)     BA Rekonstruksi.
14)     Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan.
15)     Surat Panggilan.
16)     Surat Perintah Membawa Tersangka/saksi.
17)     BA Membawa Tersangka/saksi.
18)     Surat Permintaan Bantuan Penangkapan.
19)     Surat Persetujuan/Penolakan Permintaan Bantuan Penangkapan.
20)     Surat Perintah memeriksa saksi/tersangka di kediaman/rumah.
21)     Surat Perintah Tugas.
22)     Surat Perintah Penangkapan (termasuk untuk kepentingan penyelidikan).
23)     Penangkapan terhadap pelaku pelanggaran yang dipanggil secara sah dua kali berturut-turut tidak hadir tanpa alasan yang sah.
24)     BA Penangkapan.
25)     BA Penggeledahan badan/pakaian.
26)     Surat Perintah Membawa dan Menghadapkan tersangka.
27)     BA Membawa dan Menghadapkan tersangka.
28)     Surat Perintah Pelepasan Tersangka.
29)     BA Pelepasan Tersangka.
30)     BA Penerimaan Penyerahan Tersangka.
31)     Surat Permintaan Bantuan Penahanan.
32)     Surat Persetujuan/Penolakan Permintaan Bantuan Penahanan.
33)     Surat Perintah Penahanan.
34)     BA Penahanan.
35)     Surat Pemberitahuan Penahanan Tersangka kepada keluarganya.
36)     Surat Permintaan Perpanjangan Penahanan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Setempat.
37)     Surat Perintah Perpanjangan Penahanan.
38)     BA Perpanjangan Penahanan.
39)     Surat Pemberitahuan Perpanjangan Penahanan Tersangka kepada Keluarganya.
40)     Surat Permintaan Perpanjangan Penahanan kepada KPN setempat.
41)     Surat Permohonan Penangguhan Penahanan.
42)     Surat Perintah Penangguhan Penahanan.
43)     BA Penangguhan Penahanan.
44)     Surat Perintah Pencabutan Penangguhan Penahanan.
45)     BA Pencabutan Penangguhan Penahanan.
46)     Surat Perintah Pemindahan Tempat Penahanan.
47)     BA Pemindahan Tempat Penahanan.
48)     Surat Perintah Pengalihan Jenis Penahanan.
49)     BA Pengalihan Jenis Penahanan.
50)     Surat Perintah Pembantaran Penahanan.
51)     BA Pembantaran Penahanan.
52)     Surat Peritah Penahanan Lanjutan.
53)     BA Penahanan Lanjutan.
54)     Surat Perintah Pengeluaran Tahanan.
55)     BA Pengeluaran Tahanan.
56)     Surat Permintaan Izin Penggeledahan.
57)     Surat Perintah Penggeledahan Rumah dan Tempat Tertutup Lainnya.
58)     BA Penggeledahan Rumah dan Tempat Tertutup Lainnya.
59)     Laporan untuk mendapatkan Persetujuan atas Penggeledahan.
60)     Surat Perintah Penggeledahan Alat Transportasi.
61)     BA Penggeledahan Alat Transportasi.
62)     BA Memasuki Rumah.
63)     Surat Permintaan Izin Penyitaan.
64)     Surat Perintah Penyitaan.
65)     Tanda Penerimaan Barang Bukti.
66)     BA Penyitaan.
67)     Laporan untuk Mendapatkan Persetujuan atas Penyitaan.
68)     Surat Perintah Penyegelan Barang Bukti.
69)     BA Penyegelan Barang Bukti.
70)     BA Pembungkusan Barang Bukti.
71)     Surat Perintah Penitipan Barang Bukti.
72)     BA Penitipan Barang Bukti.
73)     Surat Perintah Titip Rawat Barang Bukti.
74)     Surat Ketetapan Pengembalian Barang Bukti.
75)     Surat Perintah Pengembalian Barang Bukti.
76)     BA Pengembalian Barang Bukti.
77)     Surat Permintaan Bantuan Penelitian Benda Sitaan/Barang Bukti.
78)     Surat Pemberitahuan dan Permintaan Persetujuan Lelang.
79)     Permintaan Ijin untuk Melelang Benda Sitaan/Barang Bukti.
80)     Surat Ketetapan Lelang Benda Sitaan/Barang Bukti.
81)     BA Lelang Benda Sitaan/Barang Bukti.
82)     Surat Perintah Penyisihan Benda Sitaan/Barang Bukti.
83)     BA Penyisihan Benda Sitaan/Barang Bukti.
84)     Surat Permintaan Bantuan Pelelangan Benda Sitaan/Barang Bukti.
85)     Laporan/Risalah Lelang Benda Sitaan/Barang Bukti.
86)     BA Penerimaan Hasil Lelang Benda Sitaan/Barang Bukti.
87)     Surat Ijin Pemusnahan/Perampasan Barang Sitaan/Barang Bukti yang berbahaya dan terlarang/dilarang untuk diedarkan.
88)     Surat Ketetapan Pemusnahan/Perampasan Benda Sitaan/Barang Bukti.
89)     Surat Perintah Pemusnahan/Perampasan Benda Sitaan/Barang Bukti yang berbahaya dan dilarang/dilarang untuk diedarkan.
90)     BA Pemusnahan/Perampasan Benda Sitaan/Barang Bukti yang Berbahaya dan Terlarang/Dilarang untuk diedarkan.
91)     Surat Perintah Ijin Khusus Penyitaan Surat kepada KPN.
92)     Surat Permintaan Penyerahan Surat kepada Kepala Kantor Pos dan Telekomunikasi/kepada Jawatan atau Perusahaan Komunikasi/ Pengangkutan lainnya.
93)     Surat Tanda Penerimaan Surat.
94)     Surat Perintah Pemeriksaan Surat.
95)     BA Pemeriksaan Surat.
96)     Surat Perintah Penyitaan Surat.
97)     BA Penyitaan Surat.
98)     Surat Permintaan Pemeriksaan oleh Ahli.
99)     Surat Permintaan Visum et Repertum.
100)  Surat Keterangan/BA Hasil Pemeriksaan oleh Ahli.
101)  Surat Hasil Visum et Repertum.
102)  BA Tindakan lain-lain dan Surat-surat lain yang perlu dilampirkan dalam Berkas Perkara.
103)  Foto Kopi Dokumen Bukti.
104)  Surat Kuasa Tersangka/Keluarganya kepada Penasihat Hukum.
105)  Petikan Surat Keputusan Pemindahan Terdahulu.
106)  Petikan Surat Keputusan Pemidanaan Terdahulu.
107)  Surat Pemeritahuan Penghentian Penyidikan.
108)  Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan.
109)  Daftar Barang Bukti.
110)  Daftar Saksi.
111)  Daftar Tersangka.

b.      Administrasi  yang Bukan merupakan Isi Berkas Perkara
Administrasi penyidikan yang bukan merupakan isi Berkas Perkara, yaitu meliputi :
1)        Buku Register Laporan Polisi.
2)        Buku Register Kejahatan/Pelanggaran.
3)        Buku Register Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan.
4)        Buku Surat Panggilan.
5)        Buku Register Surat Perintah Membawa saksi/tersangka. 
6)        Buku Register Surat Perintah Penangkapan.
7)        Buku Register Surat Perintah Penahanan. 
8)        Buku Register Surat Perintah Penggeledahan.
9)        Buku Register Surat Perintah Penyitaan. 
10)     Buku Register Surat Perintah Tugas.
11)     Buku Register Tahanan.
12)     Buku Register Berkas Perkara.
13)     Buku Expedisi Berkas Perkara.
14)     Buku Register Barang Bukti.
15)     Buku Register Barang Temuan.
16)     Buku Register Pencarian Orang dan Barang
17)     Buku Register Permintaan Keterangan Ahli (Visum et Repertum).
18)     Buku Register Penerimaan Berkas Perkara dari PPNS.
19)     Jurnal Situasi Kriminalitas.
20)     Kartotik Kejahatan/Pelanggaran.
21)     Daftar Residivis.
22)     Surat Perintah Tugas.
23)     Laporan Hasil Pelaksanaan Tugas.
24)     Tanda Bukti Penitipan Barang Milik Tahanan.
25)     Label Barang Bukti.
26)     Daftar Pencarian Orang (DPO) dan Daftar Pencarian Barang (DPB).
27)     Statistik Kejahatan.

3.            Kegunaan Hasil pemeriksaan Bantuan Teknis  Laboratorium Forensik Polri
Khususnya yang menyangkut usaha pengungkapan tindak pidana yang menggunakan aspek tekonologi, diperlukan peranan Laboratorium Forensik yang melaksanakan pemeriksaan benda bukti mati (physical evidence) dengan menggunakan ilmu pengetahuan forensik, yang meliputi antara lain :
a.        Kimia Forensik.
b.        Biologi Forensik.
c.        Fisika Forensik.
d.        Balistik Forensik.
e.        Metalurgi Forensik.
f.         Dokumen Forensik.
g.        Uang Palsu Forensik.
h.       Fotografi Forensik.
i.         IT Forensik (lie detektor, sensor CCTV, handphone, Global Position System).

4.            Kegunaan Hasil pemeriksaan Bantuan Teknis Kedokteran Kepolisian (Dokpol)
Dalam usaha pengungkapan tindak pidana yang berhubungan dengan pemeriksaan badan/tubuh akibat luka, dan pemeriksaan mayat diperlukan peranan Kedokteran Forensik untuk menentukan sebab-sebab luka, sebab kematian, saat kematian, dan lain-lain yang dituangkan dalam bentuk Visum et Repertum (VER).
5.            Kegunaan Hasil pemeriksaan Bantuan Teknis Identifikasi
a.        Untuk mengidentifikasi seseorang melalui sidik jari (dactiloscopi).
b.        Mengidentifikasikan orang atau benda melalui potret dan atau pemotretan.
c.        Pengenalan seseorang melalui sinyalemen portrait parly.
d.        Pengenalan seseorang melalui identifikasi gigi.

6.            Kegunaan Hasil pemeriksaan Bantuan Teknis Dinas Psikologi
Peranan dinas psikologi dalam penyidikan tindak pidana adalah untuk mengadakan pemeriksaan secara psikhologis, dalam rangka pendekatan kejiwaan oleh penyidik agar korban/tersangka dapat memberikan keterangan yang diperlukan secara benar.

Hasil pemeriksaan psikologi diperlukan pula untuk melengkapi perkara agar dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penuntutan dan pengadilan.